MENYAMBUT
BULAN SUCI RAMADHAN
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang
penuh dengan berkah, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT, didalamnya
terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan
rahmah, ampunan dan pembebasan dari api neraka, bulan yang dirindukan
kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang- orang yang shalih. Pada
bulan Ramadhan inilah kaum muslimin seharusnya melakukan pengembaraan ruhani
dengan mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua
itu merupakan momen dan sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak
ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan
dalam bulan Ramadhan ini.
Untuk mendekatkan sasaran tersebut,
kiranya perlu menyambut tamu Allah SWT yang agung ini dengan mengadakan
pembekalan ruhani dan pengetahuan tentang bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Diantara bekal-bekal yang harus dimiliki dalam menyongsong bulan mulia ini
adalah
1. Mempersiapkan
persepsi yang benar tentang bulan Ramadhan
Untuk memberikan motivasi beribadah
di bulan Ramadhan dengan optimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah SAW
mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan
mengingatkan betapa mulianya bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Salman ra. Beliau berkata:
Rasulullah berkhutbah ditengah-tengah kami pada akhir Sya’ban, Rasulullah
bersabda: Haimanusia, telah menjelang kepada kalian bulan yang sangatagung,
penuh dengan barakah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan,
bulan dimana Allah SWT telah menjadikan puasa didalamnya sebagai puasa wajib,
qiyamullailnya sunnah, barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan
wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya dst. (HR. Ibnu Huzaimah, beliau
berkata: hadits ini adalah hadits shahih)
2. Membekali diri dengan
ilmu yang cukup
Sasaran dari ibadah puasa adalah
untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus
dilakukan dengan tatacara yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Banyak orang berpuasa yang tidak
mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam,
tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali begadang. (HR. Abu Dawud, Ibnu
Majah).
Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata
dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah SWT tidak butuh ia
meninggalkan makan dan minumnya. (HR. Bukhari)
Dari dua hadits di atas bisa
disimpulkan bahwa membekali diri dengan segala ilmu yang berkaitan dengan puasa
Ramadhan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk meningkatkan
kualitas ketaqwaan kita melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.
3. Melakukan persiapan
jasmani dan ruhani
Sebelum masuk bulan Ramadhan,
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di
bulan Sya’ban. Dengan berpuasa di bulan Sya’ban berarti kita telah
mengkondisikan diri, baik dari sisi ruhiyah maupun jasadiah. Kondisi ini akan
sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita dalam menyambut Ramadhan
dengan berbagai ibadah dan amalan yang disunnahkan. Di sisi lain, tidak akan
terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak
terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa, misalnya lemas, badan terasa
panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dsb
4. Memahami
keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan diciptakan Allah SWT
penuh dengan keutamaan dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan
dan kemuliaan tersebut akan memotifasi kita untuk lebih meningkatkan amal
ibadah kita. Diantara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah :
1 – Al Qur’an Diturunkan Pada Bulan Ramadhan
Allah ta’ala berfirman :
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (
antara yang hak dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata ( Allah
ta’ala memuji bulan bulan Puasa diantara bulan – bulan lainnya, dengan memilih
bulan tersebut ( sebagai waktu ) diturunkannya Al Qur’an ) lihat Tafsir Ibnu
Katsir 1 / 282
“
karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di
bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan ( lalu ia berbuka ), Maka ( wajiblah baginya
berpuasa ), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur “ ( Al Baqarah
: 185 )
Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah berkata ( dalam ayat yang mulia ini Allah menyebutkan 2 keutamaan bulan Ramadhan: ……………. Yang kedua adalah dengan diwajibkannya puasa Ramadhan atas umat ini, sebagaimana firman Allah “ karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, “ ) lihat ithaaful Iman bi Duruus Syahri Ramadhan hal. 15
3 – Pintu Langit Dibuka Sedangkan Pintu – Pintu Neraka Ditutup
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إذا دخل شهر رمضان فتحت أبواب السماء و غلقت أبواب جهنم و سلسلت الشياطين
“ apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu – pintu langit dibuka, sedangkan pintu – pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
4 – Diampuninya Dosa – Dosa Di Bulan Itu
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Dalam
hadits lain beliau bersabda :
رغم
أنف رجل دخل عليه رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له
“ celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian melaluinya sedangkan dosanya belum diampuni “ ( diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad )
5 – Dilipat Gandakan Pahala Pada Bulan Ramadhan
Rasulullah
shallallah alaihi wa sallam bersabda :
عمرة في رمضان تعدل حجة
“ pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala ibadah haji “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ), Dalam riwayat Muslim disebutkan “……..menyamai pahala ibadah haji bersamaku “
Ibnu
Rajab rahimahullah berkata ( Abu Bakr bin Abi Maryam menyebutkan bahwa
banyak guru – gurunya yang berkata : apabila telah dating bulan Ramadhan maka
perbanyaklah berinfaq, karena infaq pada bulan Ramadhan dilipat gandakan
bagaikan infaq fi sabilillah, dan tasbih pada bulan Ramadhan lebih utama
daripada tasbih di bulan yang lain )
6 – Lailatul Qadr Ada Di Bulan Ramadhan
Lailatul
Qadr ( malam kemuliaan ) adalah suatu malam yang ada pada 10 hari terakhir di
bulan Ramadhan, yang mana
malam tersebut memiliki banyak sekali barakah dan kemuliaan, bahkan satu malam
tersebut lebih baik dari seribu bulan.
“
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan
tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan
sampai terbit fajar “ ( Al Qadr : 1-5 )
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إن
هذا الشهر قد حضركم و فيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير كله
“ sesungguhnya bulan (Ramadhan) telah dating kepada kalian, di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang tidak mendapatinya maka ia telah kehilangan banyak sekali kebaikan “ ( diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al Mundziry )
7
– Disyareatkannya I’tikaf Di Bulan Ramadhan
“
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka
janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada
manusia, supaya mereka bertakwa “ ( Al Baqarah : 187 )
Anas
radhiallahu anhu berkata :
“
adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari
bulan Ramadhan,
sampai beliau wafat, kemudian istri – istri beliau pun beri’tikaf setelahnya “
( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
8 – Puasa Ramadhan Salah Satu Sebab Masuk Surga
Pada
masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ada dua orang dari bani Qudha’ah
yang masuk islam, kemudian salah seorang dari mereka mati syahid, sementara
yang satunya wafat setahun kemudian, salah seorang sahabat bernama Thalhah bin
Ubaidillah radhiallahu anhu berkata : aku bermimpi melihat surga, lalu aku
melihat orang yang wafat setahun kemudian tersebut masuk surga sebelum orang
yang mati syahid, akupun terheran – heran, maka tatkala pagi hari aku
memberitahu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliaupun bersabda :
أليس
قد صام بعده رمضان و صلى ستة آلاف أو كذا و كذا رعكة صلاة سنة
“ bukankah setelah itu ( dalam waktu setahun ) ia berpuasa Ramadhan, shalat enam ribu rakaat atau shalat sunnah beberapa rakaat ? “ ( diriwayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Albani )
9
– Bulan Ramadhan Bulan Ibadah Dan Amal Kebaikan
Rasulullah
shallallahu alaihi wa salam bersabda :
من
قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“ barangsiapa yang berdiri shalat pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Inilah
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, apabila telah memasuki sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan,
beliau mengencangkan sarung beliau, menghidupkan malam Ramadhan, dan membangunkan
keluarganya.
Inilah
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau adalah orang yang paling
dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi apabila datang bulan Ramadhan.
10 – Bulan Ramadhan Adalah Bulan Penuh Berkah, Rahmat, Dan
Mustajabnya Doa
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أتاكم
رمضان شهر مبارك
“ telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah ….. “ ( diriwayatkan oleh An Nasai dan dishahihkan oleh Albani )
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إذا
دخل شهر رمضان فتحت أبواب الرحمة و غلقت أبواب جهنم و سلسلت الشياطين
“ apabila telah masuk bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu – pintu rahmat, sedangkan pintu – pintu neraka jahannam ditutup, dan setanpun dibelenggu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan ini adalah lafadz Muslim )
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إن
لكل مسلم في كل يوم و ليلة – يعني في رمضان – دعوة مستجابة
“ sesungguhnya setiap muslim pada tiap siang dan malam hari – pada bulan Ramadhan – memiliki doa yang mustajab “ ( diriwayatkan oleh Al Bazzar dan dishahihkan oleh Albani )
Demikian
sedikit keutamaan Ramadhan yang bisa kami sajikan. Semoga Allah memudahkan
menerima amal ibadah kita di mulia ini.
Keutamaan-keutamaan Puasa
Adapun keutamaan puasa banyak
sekali, di antaranya adalah:
1.
Dilipatgandakannya kebaikan (pahala) suatu amalan
dengan tanpa batas, sementara amalan-amalan yang lain dilipatgandakan pahalanya
oleh Allah ta’ala sebanyak 10 sampai 700 kali lipat sebagaimana
diriwayatkan oleh Al Iam Bukhari dan Al Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ بعَشْرِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ اللهُ يقُولَ اللَّهُ
تَعَالَى: إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ
شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِى، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ
فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ
عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Setiap
amalan anak Adam dilipatgandakan pahalanya sebanyak 10 sampai 700 kali lipat
sesuai yang dikehendaki oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman: kecuali
puasa maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.
Seseorang dia meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi orang
yang berpuasa ada dua kegembiraan: gembira ketika berbuka dan gembira ketika
bertemu dengan Rabbnya. Dan bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah adalah
lebih harum dari bau minyak wangi misik. (HR. Ibnu Majah,
dishahihkan Asy Syaikh Al Albani).
Maka jelaslah dari hadits ini
bahwasanya Allah mengkhususkan puasa untuk diri-Nya daripada amalan-amalan yang
lain. Dan Allah mengkhususkan amalan puasa tersebut dengan dilipatgandakannya
pahala suatu amalan -sebagaimana yang telah lalu-, dan bahwasanya keikhlasan
dalam puasa adalah jauh lebih mendalam nilainya dibanding amalan-amalan yang
lain sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِى
Dia
meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku.
Sebagaimana pula Allah subhanahu
wata’ala memberikan balasan berikutnya bagi orang yang berpuasa dengan
kegembiraan di dunia dan akhirat yaitu kegembiraan yang terpuji dikarenakan dia
telah melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala, sebagaimana yang telah
diisyaratkan dalam ayat-Nya
﴿قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ
فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ﴾
Katakanlah
dengan keutamaan Allah dan rahmat-Nya maka dengan sebab yang demikian
bergembiralah. (Yunus: 58)
Sebagaimana diambil pula faidah
bahwa suatu ketaatan yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu, maka itu
menunjukkan sesuatu yang dicintai oleh Allah ta’ala, sebagai misal
adalah apa yang didapatkan dari orang yang berpuasa dari bau mulutnya yang
berubah dengan sebab puasa.
1.
Dan di antara keutamaan puasa adalah bahwasanya puasa
akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat dan akan
menutupinya dari dosa-dosa dan syahwat yang membahayakan serta akan menjaganya
dari An Naar sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ: أَي رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَة
فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ
فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Puasa dan Al
Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat,
berkata puasa : Wahai Rabbku aku telah menahannya dari makanan dan
syahwat, maka berilah syafa’at kepadanya, dan berkata Al Qur’an : Aku
telah menahannya dari tidur pada malam hari maka berilah syafa’at kepadanya.
Maka keduanya diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafaat.(HR.
Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani).
Dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَحِصْنٌ حَصِينٌ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah
sebagai tameng dan akan membentengi pelakunya dari An Naar. (HR.
Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani).
1.
Dan di antara keutamaan puasa adalah bahwasanya doa
orang yang berpuasa itu dikabulkan oleh Allah ta’ala, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ
دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً
Dan
sesungguhnya bagi setiap muslim pada setiap siang dan malam memiliki doa yang
dikabulkan oleh Allah ta’ala. (HR. Ahmad, dishahihkan Asy
Syaikh Al Albani).
Dan telah disebutkan pada
pertengahan ayat-ayat puasa (yakni Al Baqarah ayat 183 sampai 187) yang
memberikan dorongan kepada orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa dalam
firman-Nya
﴿وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي
قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ﴾
Dan jika
hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku maka katakanlah: sesungguhnya Aku dekat.
Aku mengabulkan doa seseorang jika dia berdoa kepada-Ku. (Al
Baqarah: 186)
1.
Dan di antara keutamaan puasa adalah bahwasanya dengan
akan menjauhkan pelakunya dari An Naar pada hari kiamat berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ
إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ
خَرِيفًا
Tidaklah
seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan jauhkan
dia pada hari tersebut wajahnya dari An Naar sejauh perjalanan selama 70 musim.(HR.
Muslim, An Nasa’i, Ad Darimi).
1.
Dan di antara keutamaan puasa adalah dikhususkannya
bagi orang yang berpuasa dengan salah satu pintu dari pintu-pintu Al Jannah
yang mereka akan masuk ke dalamnya tanpa selain mereka sebagai bentuk pemuliaan
dan sebagai balasan atas ibadah puasa yang mereka lakukan berdasarkan sabda
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ،
يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ ؟ فَيَقُومُونَ، فَيَدْخُلُونَ، فَإِذَا
دَخَلُوا أُغْلِقَ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Sesungguhnya
di Al Jannah ada sebuah pintu yang dinamakan dengan Ar Rayyan, orang-orang yang
berpuasa masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat, yang tidak akan masuk
ke dalamnya selain orang-orang yang berpuasa, maka kemudian dikatakan : mana
orang-orang yang berpuasa? maka bangkitlah orang-orang yang berpuasa dan
merekapun memasukinya. Dan jika mereka telah masuk ke dalamnya, ditutuplah
pintu tersebut dan tidak ada lagi yang masuk ke dalamnya seorangpun. (Muttafaqun
‘Alaihi).
Manfaat Puasa
Adapun manfaat-manfaat puasa adalah
sangat besar pengaruhnya di dalam mensucikan jiwa dan mendidik akhlak serta
memberikan kesehatan pada badan. Dan di antara manfaat puasa adalah melatih dan
membiasakan jiwa untuk sabar, menahan dirinya untuk meninggalkan sesuatu yang
biasa dilakukan, meninggalkan syahwat yang dia inginkan. Dengan puasa akan
dapat menghentikan dan mengalahkan hawa nafsunya yang selalu menyeru kepada
kejelekan.
Seorang yang berpuasa akan bisa
menahan diri dari syahwatnya untuk membantu dia dalam mencari puncak kebahagiaan
dan menerima sesuatu yang bisa membersihkan dirinya (berupa kebaikan) yang
dengan itu akan menentukan dia di kehidupannya yang abadi nanti. Maka semakin
sempitlah jalan-jalan setan dengan semakin sedikitnya porsi makan dan minum,
jiwanya akan diingatkan dengan keadaan orang-orang yang lapar dari kalangan
orang orang miskin, meninggalkan sesuatu yang dia sukai dari hal-hal yang
membatalkan puasa karena cintanya kepada Rabbul ‘Alamin. Dan inilah
rahasia antara seorang hamba dan sesembahannya, itulah hakikat dari puasa dan
tujuannya.
Dan di antara manfaat berpuasa
adalah dapat membuat hati manusia menjadi luluh dan mudah untuk mengingat
Allah, sehingga Allah akan memudahkan pula baginya untuk menempuh jalan-jalan
ketaatan.
Dan di antara manfaat puasa adalah
bahwa puasa akan menjadikan hati manusia untuk bertakwa kepada Allah dan dapat
melemahkan syahwat yang ada pada dirinya. Allah ta’ala berfirman
﴿لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
Agar kamu
menjadi orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah: 183)
Tujuan diwajibkannya berpuasa karena
itu merupakan sebab ketakwaan, karena dengan puasa akan mepersempit ruang gerak
syahwatnya dan bahkan bisa tersingkir dari dirinya. Manakala seseorang sedikit
makannya, maka keinginan syahwatnya pun akan melemah, dan manakala keinginan
syahwatnya lemah, maka akan kecil pula kecenderungannya untuk berbuat maksiat.
Dan di antara manfaat puasa dari
tinjauan medis adalah bahwa dengan berpuasa dapat berpengaruh pada kesehatan
tubuh manusia karena dengan berpuasa seseorang akan terlindungi tubuhnya dari
berbagai macam zat yang terkandung dalam makanan yang bisa menyebabkan berbagai
penyakit, dan karena puasanya pula -dengan izin Allah- akan terjagalah
kesehatan organ-organ luar dan organ-organ dalam tubuh sebagaimana hal ini
telah diakui oleh para dokter.
SUMBER :