Jumat, 24 April 2015

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

1.         DEFINISI PERUBAHAN HARGA Dalam perubahan harga dikenal 2 istilah, yaitu :
Pergerakan harga umum Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Pergerakan harga spesifik Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Laju inflasi lokal mempengaruhi kurs valuta asing yang digunakan untuk mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestic. Selama periode inflasi, nilai aktifa yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Laba yang dinilai lebih tinggi pada gilirannya akan menyebabkan :
a.   Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.   Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
c.   Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
d.  Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar). Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena beberapa alasan :
1)      Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2)      Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3)      Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

2.         JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Model historical cost - constant purchasing power – daya beli tetap - biaya historis jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
Model currett-cost – biaya-kini aset dinilai dari biaya kininya daripada biaya historisnya. laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan.
Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum merupakan gabungan dari Model historical cost-constant purchasing power dan Model currett-cost. menggunakan indeks harga umum maupun khusus

3.         ISTILAH-ISTILAH AKUNTANSI INFLASI DAN MEMAHAMI PENGARUH PENYESUAIAN HARGA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

a.       Atribut merupakan Karakteristik kuantitatif suatu pos  yang diukur untuk keperluan akutansi. Contoh: biaya histories atau biaya penggantian merupaka atribut suatu aktiva
b.      Penyesuaian biaya kini, merupakan nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan  dalam harga tertentu
c.       Kekayaan yang dapat dihapuskan, merupakan jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih
d.      Mekanisme Penyesuaian, merupakan manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang
e.      Ekuivalen Daya Beli Umum, merupakan jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum
f.        Keuntungan kepemilikan suatu investasi, merupakan Kenaikan nilai biaya kini  suatu aktiva nonmoneter
g.       Hiperinflasi, merupakan Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25%  pertahun
h.      Inflasi merupakan Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
i.         Aktiva moneter merupakan Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha
j.        Keuntungan Moneter merupakan Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi
k.       Kewajiban moneter merupakan Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga yang tetap
l.         Kerugian Moneter merupakan Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kativa moneter selama periode inflasi
m.    Penyesuian Modal Kerja Moneter merupakan Pengaruh perubahan harga khusus  terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh sutu usaha dalam menjalankan operasinya
n.      Jumlah Nominal merupakan Jumlah  mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga
o.      Aktiva Nonmoneter merupakan Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan
p.      Kewajiban Nonmoneter merupakan Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti uang muka pelanggan
q.      Penyesuian Paritas merupakan Suatu penyesuian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan Negara tuan rumah
r.        Aktiva permanent merupakan Istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan, dan depresiasi terkait   serta jumlah deplesi atau amortisasi
s.       Indeks Harga merupakan Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar
t.        Daya Beli merupakan Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memeperoleh barang dan jasa
u.      Laba Riil merupakan Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga
v.       Biaya penggantian merupakan Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha
w.     Mata uang pelaporan merupakan Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan
x.       Metode nyatakan kembali-translasikan merupakan digunakan pada saat suatu induk  perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi
y.       Perubahan Harga Khusus merupakan perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatanMetode translasikan-nyatakan kembali merupakan suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri kedalam mata uang induk perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditanslasikan terhadap inflasi induk perusahaan

4.         SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI

A.      Amerika Serikat       
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar,untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah. Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir
a.       Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
b.      Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
c.       Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
d.      Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dpulhkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulhkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
e.      Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
f.        Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
g.       Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
h.      Dividen per saham biasa. 
i.         Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
j.        Tingkat Indeks HArga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan. Untuk meningkatkan daya banding data tersebut, informasi dapat disajikan :
·            Ekuivalen daya beli rata-rata (atau akhir tahun).
·            Dollar periode dasar (1967) yang digunakan dalam menghitung CPI.

B.      Inggris
Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai. SSAP mengharuskan dua angka yang mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu :
·         Penyesuaian modal kerja moneter mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
·         Mekanisme penyesuaian memungkinkan pengaruh perubahan harga spesfik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan.

C.      Brazil
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsional.

5.         BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.

6.         ISU-ISU MENGENAI INFLASI
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :

1)    Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
2)    Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3)    Akuntansi inflasi luar negeri.
4)    Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Sumber   :
http://alena19.wordpress.com/2012/04/24/bab-7-pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
http://tamtammimi.blogspot.com/2013/04/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga_30.html

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger news